Awal Membaca KPH

Tulisan ini pernah diposting di milis khopingho (KPH). Saya menjadi anggota milis ini untuk mendapatkan masukan, setelah ada rencana mendatangkan karakter ciptaan KPH, yakni Pendekar Super Sakti Suma Han ke dalam cerita silat Waraney

AWAL membaca KPH, mirip-mirip dengan para suheng lain. Saya membaca saat SMP kelas. Yang saya ingat betul judulnya Kisah Para Pendekar Pulau Es. Hanya satu bendel, namun membacanya lamaaaaaaaa sekali. Padahal saya sudah membacanya sambil makan.
Bendel ini saya dapatkan dari kakak kelas (dia juga anggota milis ini, sekarang tinggal di Jakarta, sudah jadi 'orang'), begitu juga bendel lanjutannya. Yang saya ingat saya tidak sempat menamatkan, sudah keburu ditagih.
Semasa SMA, rekan sebangku langganan sebuah penyewaan. Saya numpang meminjam, biar gratis. Yang dibaca waktu itu Asmara Berdarah, dan lanjutannya, Pendekar Mata Keranjang dan Jodoh Mata Keranjang.
Kelas 2 SMA, saya patungan dengan 'kakak kelas' yang pernah meminjamkan semasa SMP (kendati dia bersekolah di SMA lain, SMA swasta). Biasanya kami sore-sore sambil bersepeda pergi ke kios buku. Awalnya KPH, kemudian berlanjut ke seri non KPH).
Waktu kuliah, saya membaca ulang semua seri KPH. Kebetulan di kota tempat saya kuliah pada dindingnya ada kertas karton bertuliskan urutan karya KPH. Jadi saya membacanya dari awal. Bu Kek Sian Su dst. Rasa-rasanya semua seri KPH sudah saya baca, termasuk yang keluaran terbaru, yang pendek-pendek.
Sesudah menikah, saya pernah membeli Kisah Sepasang Rajawali di Gramedia, untuk nostalgia. Istri saya marah besar, karena saya lebih memilih membaca daripada mengurus anak he...he... Terpaksa lanjutannya Jodoh Rajawali saya baca di e-book, yang sekarang lagi trend. Sekarang saya biasa membaca KPH (dan karya pengarang lain) via e-book, dilakukan di sela-sela kerja di kantor. Sejauh ini masih aman-aman.
Saya punya obsesi, kelak, jika situasi sudah memungkinkan, (terutama jika anak-anak sudah besar), saya akan mengoleksi semua cerita KPH. Yang versi cetak. Saya juga berencana memperkenalkan KPH pada sepasang anak saya. Agar pembaca KPH bisa punya penerus.
Oh ya dulu, semasa remaja saya pernah punya niat memberi nama anak lelaki saya Hay Hay, dan anak perempuan dengan nama Milana. Sayang rencana ini tidak terwujud, dengan berbagai pertimbangan, kendati saya dikaruniai sepasang putra-putri.................

No comments:

.
.
Powered by Blogger.