Ilmu Totokan Walak Ares di Manandou'

ARES merupakan salah satu walak yang terkemuka di Malesung (Minahasa kuno). Karena terletak di tepi pantai, Walak Ares menjadi tempat perdagangan masyarakat Malesung dengan sejumlah saudagar dari luar. Warga Malesung di pedalaman kerap mendatangi Walak Ares. Biasanya masyarakat pedalaman menyebut Walak Ares sebagai 'manandou' atau 'manarou', yanga artinya kira-kira 'berada di jauh'. Manandou' merupakan akar dari kata Manado yang dipakai sekarang.



Sama halnya dengan walak lain di Malesung, Ares juga memiliki ilmu beladiri yang diwariskan turun temurun. Ilmu beladiri ini diberi nama Tetengkel Pawunu Rei'la Kesaru (Totokan Maut Tanpa Tanding).

Ungkapan 'rei'la kesaru' (tanpa tanding) bukan sekedar ungkapan. Ilmu totokan Walak Ares sangat ditakuti karena sangat tangguh dan sukar dikalahkan. Pernyataan 'tanpa tanding' juga bisa dipahami karena Walak Ares satu-satunya di Malesung yang menguasai ilmu totokan.

Ilmu totokan Walak Ares ini sangat sukar dilatih. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Pertama melatih totokan dengan menotok pasir, dilanjutkan dengan latihan menotok kulit kayu, dan seterusnya menotok tulang belulang dan akhirnya menotok batu karang. Tingkatan tertinggi ilmu totokan ala Walak Ares berupa totokan dengan pengerahan tenaga sakti yang disalurkan melalui jari tengah.

Beberapa jurus Tetengkel Pawunu Reila Kesaru antara lain:

Tetengkel Zu'i Kulo Paoghe Nutek (Totokan Tulang Putih Penggegar Otak)

Tetengkel Reghes Rimbengbeng (Totokan Angin Kegelapan)

Tetengkel Mariwu Tutundu Pakemu Nate (Totokan Seribu Jari Penghancur Hati)

Sa'azewn Maupi Tetengkel Dintuwun (Sambaran Amarah Totokan Halilintar)


Biasanya lawan yang terkena totokan akan langsung tewas, terutama jika totokan mengenai organ penting tubuh.

(Disarikan dari cerita silat Kembalinya Waraney Minahasa. Posting ini semata fiksi...)

No comments:

.
.
Powered by Blogger.