Tentang Tinutuan dan Midal Itu…


ADA banyak makanan yang bisa dibilang merupakan khas Minahasa atau Manado. Salah satu yang paling terkenal adalah Tinutuan, yang juga biasa disebut Bubur Manado.


Apa sebenarnya tinutuan itu?


Tinutuan itu berasal dari kata dasar dalam bahasa Minahasa tuutu’ yang diberi awalan ti dan akhiran an. Jadi tinutuan itu adalah ti-tuutu-an dan menjadi tinutuan.


Tuutu adalah kata dalam bahasa Minahasa yang artinya nasi atau bubur. Jadi tinutuan itu artinya “dijadikan bubur”.


Di Tondano, tinutuan juga disebut sinede’an, berasal dari kata dasar sede’ yang artinya bubur. Sinede'an punya makna yang sama dengan tinutuan, yakni dijadikan bubur.


Di beberapa bagian Minahasa Selatan, tinutuan juga disebut peda’al. Peda’al ini yang menjadi dasar munculnya menu makanan baru di tahun 1980-an, yakni midal. Midal adalah masakan yang merupakan kombinasi mie dan peda’al.


Di Minahasa dan Manado, Tinutuan biasanya dimakan saat sarapan pagi. Ada juga yang menyantap sesudah sarapan dan sebelum makan siang. Tinutuan jarang dimakan di sore apalagi malam hari.


Tinutuan biasanya merupakan kombinasi beras yang dijadikan bubur dengan beraneka jenis sayuran seperti kangkung, bayam, labu, ubi, jagung muda dan sejumlah bahan lain. Ketika akan disantap ada yang menambahkan tahu, juga sambal.


Dengan semakin majunya teknologi, tinutuan kini banyak yang dijual online. Biasanya yang dijajakan itu terdiri atas ‘tinu’ dan ‘midal’. Yang dimaksud tinu adalah tinutuan, sementara midal itu tinutuan yang dicampur mie.


Meski lumayan disukai rata-rata orang Minahasa dan Manado, tinutuan sebenarnya lebih cenderung ke makanan khusus perempuan, hehehe


No comments:

.
.
Powered by Blogger.