Siapa yang Membaca Blog Anda?



Ketika sebuah blog atau tulisan terpublikasi, siapa yang Anda harapkan membaca tulisan itu?
Tentu, jika tulisan tentang masak-memasak, pembaca yang disasar adalah mereka yang suka masak, atau yang memiliki pekerjaan yang terkait dengan masak-memasak. Seperti ibu rumah tangga, pemilik rumah makan atau pemilik kios roti.
Jika tulisan yang dibahas terkait politik, tentu yang disasar adalah mereka yang menyukai politik, dan punya kepedualian yang sama pada topik itu.
Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan soal calon pembaca 

1. Jenis kelamin

Apakah topik yang Anda pilih dominan disukai perempuan, laki-laki atau keduanya? Hal ini harus disimak dengan seksama. Blog dengan tema masak-memasak pembacanya mungkin mayoritas perempuan. Blog yang membahas politik mungkin lebih banyak disukai laki-laki. Blog yang mengupas gosip selebriti mungkin lebih memikat hati perempuan. Blog yang mengulas olahraga terutama sepakbola mungkin lebih dilirik laki-laki.
Dengan mengetahui jenis kelamin (calon) pembaca Anda bisa menentukan karakter tulisan. Jika pembacanya perempuan Anda bisa menambahkan sejumlah anekdot atau istilah khas perempuan, atau yang hanya dipahami perempuan. Begitu juga jika pembacanya laki-laki.
2. Usia

 Apakah tema blog yang dipilih bisa dibaca semua umur? Ataukah topik itu hanya menarik bagi pihak yang sudah berkeluarga? Ataukah materi yang dikupas lebih memikat bagi anak muda?
Jika tulisan dimaksudkan dibaca semua umur, gaya bahasa harus disesuaikan. Upayakan agar apa yang dipaparkan dimengerti oleh mereka yang berusia remaja hingga kakek-nenek.
Jika yang disasar anak-muda, Anda harus menyesuaikan dengan istilah khas anak muda. Dalam tulisan Anda bisa ber-“loe gue”, bisa menyisipkan istilah gaul seperti “kamseupay” atau “unyu-unyu”. Anda juga bisa meledek pembaca tanpa khawatir mereka tersinggung.
Jika yang disasar adalah keluarga muda berusia rentang 25-35 tahun, tentu gaya bahasa juga disesuaikan.
3. Pendidikan

Tingkat pendidikan pembaca juga harus dipertimbangkan. Jika yang dituju adalah pembaca SMA dan mahasiswa, penyesuaian bisa dilakukan dengan mempertimbanagkan sejauh mana tingkat penerimaan mereka. Begitu juga jika blog ditujukan untuk kalangan terdidik atau sarjana.
Banyak blogger yang gemar menyisipkan istilah atau kalimat dalam bahasa asing (misalnya bahasa Inggris) dalam tulisan. Sebaiknya pemakaian bahasa asing ini tetap mempertimbangkan sejauh mana daya tangkap pembaca, dan tingkat pendidikana mereka.
4. Bidang kerja

 Jika blog yang dibuat spesifik pada pekerjaan atau bidang kerja tertentu, penyesuaian bisa dilakukan dengan mempertimbangkan pemakaian istilah khusus yang khas pada bidang itu. Misalkan ada blog yang dibuat oleh guru dan isinya tentang pendidikan, tentu istilah yang digunakan menyesuaikan dengan apa yang biasa dipakai kalangan pendidik, juga siswa.
Jika blog bertema marketing, misalnya, tentu pemaparannya disesuaikan dengan bagaimana perilaku pihak-pihak yang biasa berkecimpung di dunia marketing. Lengkap dengan istilah atau patron yang berlaku.

5 Domisili

 Domisili, atau tempat tinggal calon pembaca juga harus dipertimbangkan. Jika yang dituju adalah masyarakat etnis tertentu seperti Jawa, misalnya, tulisan yang dibuat bisa disisipi anekdot atau istilah khas dalam bahasa Jawa.
Jika blog dimaksud untuk dibaca oleh masyarakat Indonesia secara umum, tentu pemakaian idiom khas daerah tertentu harus dikurangi. Kalau toh terpaksa memasukkan istilah yang hanya populer di kalangan etnis tertentu, sebaiknya dilengkapi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Jika yang dituju adalah pembaca internasional, tentu bahasa pengantar dalam blog harus menyesuaikan. Misalnya dengan menggunakan bahasa Inggris.

6. Agama

 Jika Anda bermaksud membuat blog khusus agama, tentu pembaca yang disasar adalah mereka yang setidaknya beragama sama. Sekalipun, tentu saja, karena dunia maya itu tak terbatas, tetap ada kemungkinan pihak yang beragama lain ikut membaca dan bahkan berinteraksi.
Di Indonesia, topik agama di dunia maya tergolong sensitif. Jadi jika Anda bermaksud membahas soal agama, sebaiknya itu dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam keimanan dan memperkuat toleransi. []

No comments:

.
.
Powered by Blogger.