Bagaimana Rolling Stones Belajar Percaya Diri



DARI semua grup musik yang ada di dunia saat ini, hanya the Rolling Stones yang masih bertahan sejak dibentuk tahun 1962. Dengan personil yang sekarang sudah kakek-kakek, Stones tetap menggebrak.

Kekuatan Stones, selain pada vokal Mick Jagger yang unik, juga terletak pada lagu. Sebagian besar lagu yang dibawakan Stones diciptakan oleh Jagger dan Keith Richards, sang gitaris utama. Duet Jagger-Richards dalam menulis lagu, oleh banyak orang disejajarkan dengan duet legendaris dari Beatles, John Lennon dan Paul McCartney.

Namun tahukah Anda jika pada awal terbentuknya Stones, Jagger dan Richards sempat tidak percaya diri membuat lagu sendiri?

Di awal kiprah di dunia musik, Stones memilih untuk menyanyikan lagu karya orang lain. Single perdana mereka, Come On yang dirilis tahun 1963 merupakan lagu yang dipopulerkan dan diciptakan Chuck Berry.

Single kedua mereka, I Wanna Be Your Man diciptakan oleh duet McCartney/Lennon dari Beatles. Proses terciptanya lagu ini cukup unik. Saat itu Stones bermaksud hendak rekaman, namun bingung karena tak punya lagu. Kebetulan saat itu mereka melihat McCartney dan Lennon sedang berjalan usai santap siang. Mereka segera mendatangi dan membujuk agar mereka mau membuat lagu untuk Stones.

Kedua personil the Beatles itu menyanggupi. Di sudut studio, McCartney dan Lennon menyempurnakan lagu disaksikan para personil Stones dengan penuh takjub. Setelah dirilis, Lagu I Wanna Be Your Man menempati posisi 12 tangga lagu Inggris. (Kelak, Beatles juga merekam single I Wanna Be Your Man yang dinyanyikan sang penabuh drum, Ringo Starr).

Sekalipun lumayan sukses dengan  membawakan lagu karya orang lain, para personil Stones sadar bahwa mereka akan kehilangan banyak royalti jika terus membawakan lagu yang bukan karya sendiri. Karena itu, mereka pun mencoba membuat lagu. Karena masih tergolong pemula, para personil Stones tak percaya diri. Mereka masih enggan dan malu menggunakan nama sendiri untuk lagu yang mereka ciptakan. Karena itu, mereka menggunakan “nama samaran”,

Album pertama mereka, The Rolling Stones yang dirilis tahun 1964, umumnya berisi lagu ‘cover version’ milik penyanyi lain. Hanya satu lagu yang pada sampul mencantumkan nama Jagger/Richards sebagai pencipta, yakni Tell Me (You're Coming Back). Dua lagu lainnya mencantumkan Nanker Phelge, nama pena milik personil Stones, sebagai pencipta. Salah satu lagu dari album ini, yakni It's All Over Now, versi cover version milik Bobby and Shirley Womack  meraup posisi pertama di Inggris. Itu  lagu Stones pertama yang meraih posisi puncak.

Lagu kedua milik Stones yang meraih nomor 1 tangga lagu Inggris adalah single Little Red Rooster milik Willie Dixon. Sisi B pada single itu berisi Off the Hook karya Nanker Phelge.

Setelah beberapa waktu, Jagger dan Richards akhirnya nekat mencantumkan nama sendiri pada single Heart of Stone. Lagu Heart of Stone bertengger di peringkat 19 di Inggris.

Kesuksesan Heart of Stone yang menduduki 20 besar tangga lagu Inggris mulai menumbuhkan rasa percaya diri. Bahwa ternyata mereka memang bisa. Bahwa tak perlu malu mencantumkan nama sendiri pada lagu yang memang mereka ciptakan.

Jagger dan Richards kemudian menciptakan lagu yang diberi judul The Last Time. Seperti sebelumnya, mereka juga mencantumkan nama sendiri sebagai pengarang. The Last Time yang dirilis Februari 1965 berhasil menduduki posisi nomor 1 tangga lagu Inggris dan peringkat 9 di Amerika Serikat.

"Kesuksesan lagu ‘The Last Time' menjadi jembatan yang memberi kami kepercayaan diri, bukan hanya mencantumkan nama sendiri pada lagu yang kami buat, namun juga membawakan dan merekam lagu karya kami sendiri,” kata Keith Richards.

Sejak itu, Rolling Stones menggebrak Inggris, Amerika dan dunia. Hingga kini. Sekalipun sudah kakek-kakek, para personil Stones tidak merasa minder karena mereka telah membuktikan kemampuan selama puluhan tahun.

Kembangkan percaya diri

Apa yang menimpa personil Stones puluhan tahun lalu itu juga bisa menimpa semua orang. Yang tidak percaya diri dengan apa yang akan dilakukan. Pertanyaannya adalah, bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Pertama, identifikasi apa saja pikiran negatif yang muncul di benak. Basanya pikiran negatif itu adalah “Aku gak bisa melakukan itu”, atau “Aku gak mampu”, atau “mereka pasti gak akan mendengarkan aku” dan sebagainya. Setelah mengidentifikasi, ubah pikiran negatif ini menjadi positif, misalnya “Aku pasti bisa melakukannya,” atau “Aku akan mampu melakukannya”, atau “mereka akan mendengarkan jika aku mengatakannya”, dan sebagainya.

Jangan biarkan pikiran negatif mengisi benak. Pikiran Anda harus diisi dengan pernyatan bernada positif.

Kedua, upayakan agar Anda dikelilingi oleh pihak yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Jangan bergaul dengan teman yang selalu mengatakan bahwa Anda tak bisa atau tak mampu. Begitu juga dengan anggota keluarga. Usahakan untuk tidak membuka ruang kepada pihak yang akan menghancurkan rasa percaya diri Anda.

Ketiga, identifikasi apa yang menjadi kelebihan Anda. Semua orang pasti punya kelebihan pada ssuatu. Jadi, kenali apa yang menjadi talenta. Apakah di bidang musik atau olahraga? Atau memasak? Atau di bidang teknologi informasi? Atau pada bidang tulis menulis?

Kenali juga bidang yang membuat Anda senang. Cari hobi yang membuat Anda gembira, yang bisa menciptakan ruang untuk bereksplorasi. Jika Anda punya hobi, atau kelebihan yang melebihi orang lain, itu akan membuat Anda lebih percaya diri.

Tak hanya pada talenta atau hobi. Anda juga harus berpikir bahwa kepribadian Anda menyenangkan. Anda mungkin punya rasa humor, punya kepedulian pada orang lain, suka mendengar dan memberi masukan, dan sebagainya. Kelebihan pada kepribadian merupakan bukti bahwa Anda tak perlu merasa rendah diri.

Keempat, hadapi rasa takut. Anda mungkin berpikir bahwa mereka yang punya rasa percaya diri tinggi itu tak kenal takut. Pikiran seperti itu keliru. Takut merupakan perasaan yanag wajar. Mungkin Anda takut berbicara dalam sebuah kelompok, takut memperkenalkan diri pada orang lain, takut menyanyi di depan umum, dan sebagainya. Rasa takut ini harus dihadapi dengan bijak.

Ingatlah bagaimana bayi ketika mulai belajar berjalan. Mereka bisa saja jatuh. Namun rasa takut untuk jatuh tidak menjadi halangan bagi para bayi untuk terus berjalan. Begitu juga dengan Anda.

Rasa takut sebenarnya tidak begitu menakutkan jika dihadapi dengan tenang. Anda juga harus bersabar. Karena rasa percaya diri tak bisa ditumbuhkan dalam semalam. Itu memerlukan proses.

Kelima, berhentilah membandingkan diri Anda dengan orang lain. Jika ingin menumbuhkan rasa percaya diri, fokuskan pada langkah bagaimana megembangkan kemampuan diri menjadi lebih baik dan bukannya berusaha membuat diri Anda mirip teman, kakak atau selebriti di televisi.

Anda harus menyadari bahwa selalu ada orang yang lebih pintar, lebih hebat atau lebih ganteng atau cantik dibanding Anda, sama halnya banyak yang lebih jelek, lebih miskin atau bodoh dari Anda. Ingatlah bahwa di dunia ini tak ada orang yang sempurna.

Keenam, teruslah berlatih. Jika punya kelebihan atau minat pada sesuatu, asahlah minat itu. Jika suka memasak, sediakan waktu untuk lebih banyak memasak dan mencoba resep baru. Jika senang olah raga, sepakbola misalnya, sediakan waktu untuk berlatih menendang atau men-dribble bola. Tentu saja, upaya berlatih harus dibarengi dengan istirahat yang cukup, dan asupan makanan yang proporsional.

Saat berlatih, targetkan tujuan yang realistis dan bertahap. Jangan takut pada kegagalan, dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.

Anda ingin sukses? yakinkan pada diri sendiri bahwa Anda bisa sukses. Dan teruslah berupaya dan berusaha...<>

No comments:

.
.
Powered by Blogger.