Pengaruh Film Terhadap Bahasa Malayu Manado

ORANG Minahasa tergolong mudah menyerap istilah asing. Tak mengherankan jika dalam percakapan 'malayu Manado' saat ini banyak istilah yang berasal dari bahasa Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Di era modern, penyerapan istilah umumnya berasal dari film, baik layar lebar maupun televisi.

Ada sejumlah istilah yang berasal dari film dan sampai sekarang masih digunakan sebagian masyarakat. Berikut beberapa di antaranya.

Abot-abot

Di pertengahan 70-an, ketika televisi hitam putih mulai mewabah, ada satu film kartun yang diputar TVRI, yakni Abbot and Costello Show, yang berkisah tentang kiprah dua pelawak, William Abbott dan Lou Costello.


Saking populernya film kartun ini sehingga banyak orang Minahasa yang kemudian menyebut film kartun sebagai 'film abot-abot'. Istilah 'abot-abot' masih digunakan hingga kini, merujuk ke tingkah laku seseorang yang aneh. Misalkan pada kalimat: "Ngana kurang rupa abot-abot". Atau "Sapa tu cewek rupa abot-abot itu kang?"



Kojek

Salah satu film seri asing yang diputar TVRI pertengahan '70-an adalah Kojak, yang berkisah tentang sepak terjang aparat kepolisian New York, Letnan Theo Kojak, yang diperankan Telly Savalas. Yang menarik perhatian pemirsa adalah kepala Kojak yang botak plontos. Sejak saat itu mereka yang berkepala botak kerap disapa dengan 'kojek'.

Jontra

Di akhir 70-an dan awal '80-an, dunia digemparkan dengan munculnya film Saturday Night Fever dan Grease yang dibintangi aktor John Travolta. Pada film itu Travolta memperagakan bagaimana dia bernyanyi dan berdansa. Sejak saat itu, di Minahasa muncull istilah 'jontra' yang bersinonim dengan menari atau berdansa. Istilah jontra sampai sekarang masih digunakan, misalnya pada kalimat: "Ngana kote pe jago ba jontra" (Kamu ternyata pintar berdansa). Kata jontra diambil dari nama John Travolta.

Unyil dan Ucil

Indonesia sempat digemparkan dengan munculnya film boneka si Unyil. Pada masanya, film Unyil merupakan tontonan wajib. Karena bentuknya yang mungil, istilah Unyil kemudian digunakan sehari-hari, terutama merujuk kepada anak atau remaja yang ukuran tubuhnya kecil. Belakangan nama Unyil digeser oleh Ucil, karakter jin mungil yang muncul di sinetron Tuyul dan Mbak Yul. Sampai sekarang di Minahasa, mereka yang memiliki tubuh kecil kerap dipanggil Ucil


Model Farah

Pada pertengahan '80-an, ada film seri barat yang lumayan disukai pemirsa, yakni Charlie's Angels. Salah satu pemeran utamanya adalah Farrah Fawcett yang jelita, dan punya rambut yang bagus.


Rupanya rambut Farrah Fawcett cukup menarik perhatian orang Minahasa. Gaya rambutnya banyak ditiru. Sampai sekarang masih banyak gadis atau ibu-ibu yang jika ke salon suka bilang: "Gunting akang model farah", yang merujuk ke Farrah Fawcett

Calana Jojon

Jojon dengan grup lawak Jayakarta Group sempat menjadi favorit. Apalagi Jojon kerap tampil dengan ciri khas yang unik: Kumis yang mirip Hitler dan celana tanggung, kadang sebatas lutut kadang sedikit lebih panjang.

Rupanya celana seperti yang dipakai Jojon itu menarik. Banyak yang kemudian meniru. Dan munculah istilah 'calana Jojon', atau kadang-kadang hanya 'jojon', yang masih berlaku hingga kini. Jadi jika ada cewek yang berkata: Besok kita mo pake kita pe jojon biru, maksudnya dia akan mengenakan celana panjang yang ukurannya tanggung, yang sedikit melebihi lutut, seperti yang dipakai Jojon...

Mulu Karlota

Ketika telenovela merebak, ada satu karakter yang sangat menarik perhatian orang Manado. Yakni Karlota (atau Charlotta), yang tampil dalam serial 'Maria Cinta yang Hilang'. Karakter Karlota adalah pembantu yang suka menguping dan bergosip. Aktingnya ketika menguping dan bergosip sangat menyebalkan, namun ditunggu-tunggu. Sejak itu (dan sampai sekarang) kata Karlota menjadi bagian dalam suku kata Malayu Manado, yang sama artinya dengan bergosip ria. Istilah 'mulu karlota' atau 'bibir karlota' masih populer hingga kini....

No comments:

.
.
Powered by Blogger.