Belajar Berani ala Steve Jobs
TAHUN 2001, Steve Jobs memutuskan untuk membangun apa yang disebutnya sebagai Apple Store, toko yang isinya berbagai produk keluaran Apple seperti Macintosh personal computers, software, iPod dan program iTunes di CD. Apple Store dilengkapi Genius Bar untuk memberi bantuan dan perbaikan serta sarana pelatihan.
Saat itu, banyak pihak yang skeptis dengan gebrakan yang dilakukan Jobs. Umumnya memprediksi bahwa Apple Store yang digagas Jobs tak akan berumur panjang. Media berpengaruh Business Week bahkan membuat headline dengan tajuk, “Sorry Steve, Here’s Why Apple Stores Won’t Work” yang dipublikasi sehari setelah Apple Store beroperasi.
Berbagai suara sumbang itu tidak menyurutkan niat Jobs. Dengan berani dia melanjutkan visinya. Dan kelak, keberanian Jobs berbuahkan hasil. Hingga 2015 ada 265 Apple Store di berbagai penjuru Amerika Serikat dan 460 toko yang tersebar di 17 negara, beserta toko online yang tersedia di 39 negara.
Kunci keberhasilan Apple Store adalah keberanian Jobs untuk tetap menjalankan apa yang menjadi visinya.
Jobs tidak sendiri. Banyak orang yang sukses karena berani menjalani visinya. Karena berani untuk melangkah maju.
Bill Gates berani meninggalkan bangku kuliah untuk mengejar mimpi. Gates kemudian mendirikan Microsoft yang fenomenal. Beberapa tahun kemudian, Mark Zuckerberg mengikuti jejak Gates. Dengan berani Zuckerberg meninggalkan kampus yang megah di Harvard untuk membangun Facebook. Michael Dunlop meninggalkan bangku sekolah menengah atas setelah gurunya mengatakan dia tak akan pernah sukses. Dunlop meluncurkan situs IncomeDiary.com, yang kini merupakan salah satu blog dengan penghasilan jutaan dolar.
Steve Jobs, Bill Gates, Mark Zuckerberg dan Michael Dunlop telah membuktikan bahwa berani melangkah maju merupakan salah satu kunci meraih kesuksesan. Masalahnya, tak semua orang punya keberaanian seperti mereka. Bahkan, dalam banyak hal, banyak pihak yang tak tahu bagaimana caranya untuk bersikap berani.
Lalu, bagaimana caranya untuk bersikap berani? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Jangan ragu.
Apakah Anda ingin melakukan sesuatu namun tak punya keberanian untuk mewujudkannya? Apakah Anda ingin mengajak teman kuliah untuk nonton film, minta maaf kepada pasangan atau ingin menjalin pertemanan dengan rekan kerja, namun Anda merasa ragu? Buang jauh-jauh rasa ragu. Dan bertindaklah.
2. Lakukan hal baru
Orang yang punya keberanian tak takut untuk mencoba hal baru. Cobalah belajar tari jaipongan, misalnya. Atau mendalang. Atau membuat puisi. Atau belajar catur atau basket. Atau belajar bahasa Thai, India atau Turki. Apa saja. Yang penting, apapun hal baru yang akan dilakukan, pastikan Anda melakukannya untuk diri sendiri, dan bukan untuk orang lain.
Dengan mempelajari hal baru akan membuat kepercayaan diri dan keberanian Anda tumbuh.
3. Kenali diri Anda
Orang yang berani adalah mereka yang tahu apa kekuatan dan kelemahannya, dan melangkah di antaranya. Jadi, Anda tak perlu menyembunyikan masalah atau kegagalan, namun terimalah itu sebagai bagian dari diri Anda. Hal ini kan menumbuhkan kepercayaan diri untuk melangkah maju, dan mengapresiasi diri sendiri bahwa Anda itu sosok yang unik. Dan yang tak kalah penting, jujurlah pada diri sendiri.
4. Bersikaplah seolah Anda memang berani
Anda berandai-andai. Misalkan Anda berganti posisi dengan seseorang atau pihak tertentu yang dikenal karena keteguhan dan keberaniannya, apakah yang kira-kira akan dia atau mereka lakukan? Bayangkan langkah seperti apa yang kira-kira akan dia lakukan, dan perbuatlah persis seperti itu.
Sosok yang dijadikan inspirasi tak perlu yang nyata. Anda bahkan bisa memikirkan karakter dari film, komik atau novel yang dikenal karena keberaniannya. Kemudian, bayangkan keberanian mereka.
5. Katakan tidak
Jika seseorang meminta melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan, tolaklah. Katakan tidak. Dengan mengatakan tidak, itu akan membantu Anda merasa lebih berani, membuat Anda siap melakukan apa saja yang diinginkan. Jangan merasa bahwa Anda perlu membuat alasan atau penjelasan. Orang di sekitar Anda akan belajar untuk menghargai kejujuran dan keberanian Anda, dan Anda bisa mendapatkan apa yang didinginkan.
6. Ambil resiko dan ciptakan peluang
Ada perbedaan yang besar antara ceroboh dan bersedia mengambil resiko. Mereka yang ceroboh cenderung tidak bisa menerima resiko karena mereka memang tidak memikirkannya. Di pihak lain, mereka yang berani, mengetahui resiko yang akan dihadapi dan memutuskan untuk melakoni dengan keputusan yang dibuat, dan bersedia untuk menerima konsekuensi jika yang direncanakan tidak berjalan sempurna.
Ingatlah, tujuan Anda adalah menciptakan peluang terbaik untuk meraih kesuksesan dan tidak bersembunyi di balik jendela peluang. Ketika Anda telah memutuskan untuk bertindak, beraksilah tanpa rasa takut. <>
1 comment:
Pretty component of content. I simply stumbled upon your web site and in accession capital to assert that I get in fact enjoyed account your weblog posts. Any way I'll be subscribing on your augment or even I achievement you access consistently quickly. aol email login
Post a Comment