Mengoptimalkan Internet untuk Small Business
INTERNET, mungkin dapat disebut sebagai ‘mujizat’ terbesar di dunia modern.
Keberadaan internet tidak hanya mengubah cara pandang manusia, namun juga
memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Internet menghadirkan dimensi baru, yakni
dunia maya. Sebuah dunia yang menyediakan beragam perspektif, lengkap dengan
berbagai keuntungan dan kerugian.
Aspek utama dari dunia
maya adalah munculnya berbagai fasilitas, yakni blog, website dan apa yang
dikenal sebagai social media. Munculnya berbagai fasilitas ini telah merevolusi
komunikasi dan juga teknologi secara keseluruhan.
Tentu, dengan semakin
berkembangnya teknologi internet, apa yang disebut sebagai dunia maya pada
akhirnya juga merambah dunia bisnis. Dunia maya menjadi alternatif dan
kadangkala menjadi penentu sukses tidaknya sebuah usaha. Internet telah
mengubah mekanisme pemasaran, branding dan juga transaksi.
Namun, bagaimanapun
bisnis adalah dunia yang ‘kejam’. Ada berbagai konsekuensi yang harus dihadapi
oleh pebisnis yang ingin mengintegrasikan usahanya dengan dunia maya. Dengan
metode yang tepat, usaha bisa berkembang pesat. Namun jika salah memilih
metode, jika keliru mengambil langkah, maka yang akan dialami adalah kerugian
dan rusaknya brand.
a. Tahapan
Salah satu keuntungan
dunia maya adalah wilayah dan lingkup yang tanpa batas. Upaya pemasaran yang
dibuat pebisnis tak hanya bisa disaksikan dan dinilai oleh pihak lokal dan
regional namun juga internasional. Dunia maya adalah dunia yang lintas negara,
lintas teritorial dan lintas benua.
Namun untuk bisa
mereguk sukses di dunia maya bukanlah pekerjaan mudah. Bukan kerja semalam. Ada
beberapa tahapan yang harus ditempuh. Banyak pebisnis yang gagal menaklukkan
dunia maya karena ceroboh. Mereka menginginkan sukses sesaat padahal
sesungguhnya mereka tidak mengenal medan.
1. Observasi
Langkah pertama yang
harus dilakukan sebelum terjun ke dunia maya adalah melakukan observasi. Amati
bagaimana situasi. Simak apakah pesaing sudah lebih dulu berkiprah, dan lihat
bagaimana cara kerjanya.
Amati juga bagaimana
perbincangan pasar. Bagaimana respon pasar pada produk atau layanan yang mirip
dengan yang Anda geluti.
Jika ingin menggunakan
blog atau website, amati bagaimana tampilan blog atau website pesaing. Amati
juga bagaimana tampilan blog atau website sejumlah perusahaan besar yang sukses
di dunia maya.
Salah satu cara
termudah dalam melakukan observasi adalah menggunakan Google Alert. Dengan
layanan ini, Google secara berkala akan mengirimkan informasi seputar topik
atau kata kunci tertentu yang Anda pilih. Anda akan mendapatkan informasi jika
ada blog atau website yang memposting topik atau kata kunci yang dipilih.
Anda juga bisa
melakukan pengamatan melalui fasilitas pencarian pada Twitter (twitter search).
Anda bisa melihat topik apa yang menjadi tren, dan amati apakah bidang yang
digeluti ramai diperbincangkan. Untuk social media, Anda bisa mengamati melalui
sejumlah situs seperti www.radian6.com, yang secara berkala menuliskan review
seputar perkembangan di social media. Anda juga bisa menyimak press rilis yang
dikirimkan pihak yang berkecimpung di bidang social media tertentu.
Setelah mendapatkan
sejumlah informasi, buatlah laporan ringkas mengenai apa yang diobservasi.
Pelajari laporan itu untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Ciptakan ‘panggung’ untuk bisnis
Anda
Dengan mempelajari data
hasil observasi, Anda bisa membuat ‘panggung’ untuk memasarkan bisnis Anda.
Panggung itu bisa berupa blog, website, ‘fan page’ di Facebook, akun Twitter,
Youtube, Flickr, Linkedin, Instagram, dan banyak lagi.
Dengan berkaca pada
hasil obervasi, lakukan analisis secara berkala menyangkut apa yang terjadi
pada ‘panggung’ yang Anda ciptakan. Pelajari lalu-lintas percakapan, seberapa
sering bisnis Anda disebut-sebut, lokasi mana yang paling potensial, seberapa
besar jaringan yang terbentuk (jumlah teman, komentator blog, follower) dan hal
semacam itu. Pelajari dan perkuat kelemahan dan tingkatkan hal-hal positif.
Yang harus diingat, ‘panggung’ yang Anda ciptakan perlu waktu untuk dikenal.
Jadi jangan langsung kecewa jika dalam jangka waktu tertentu hasil analisis
masih negatif.
3. Sosialisasikan
Langkah selanjutnya
adalah melakukan sosialisasi, dengan terlibat langsung dalam percakapan. Untuk
bisa terlibat secara efektif, pelajari dan amati respon pengguna, atau pembaca
blog/website, atau audiens.
Ciptakan konten yang terkait dengan reaksi pasar,
dan tentukan sejauh mana Anda terlibat. Sebisa mungkin jangan berlaku seperti
robot yang tanpa emosi. Karena terlibat dengan manusia maka Anda harus
bertingkah seperti manusia yang normal. Secara berkala Anda harus proaktif
memberitakan apa aktifivitas perusahaan dan kegiatan yang terkait dengan bisnis
yang digeluti. Amati juga berbagai aktivitas yang bisa menimbulkan masalah.
Anda harus memberikan respon yang segera jika mengamati ada percakapan yang
memanas atau secara emosi bisa berdampak negatif pada kelangsungan bisnis.
b. Prinsip Darwinisme
Pada tahapan tertentu,
bisnis di dunia maya kerap berjalan sesuai prinsip Darwinisme. Bahwa yang
terkuatlah yang akan bertahan. Siapa yang bisa beradaptasi dengan lingkungan
atau ekosistim yang baru dialah yang akan bertahan.
Dalam hal ini, adaptasi
adalah faktor kunci. Pebisnis harus beradaptasi dengan budaya dan iklim di
dunia maya yang kerap berbeda dengan kebiasaan di dunia nyata. Pebisnis harus
cepat tanggap dan bisa memberikan respon yang sesuai.
Adaptasi juga akan
sejalan dengan evolusi pada bisnis yang dijalani. Mungkin pada tahap awal
bisnis Anda masih merangkak. Namun dengan berlalunya waktu, kelak bisnis yang
digeluti bisa berjalan tegak dan tak perlu ditopang.
Jika adaptasi dan
proses evolusi berlangsung normal, maka peluang tak terhingga yang disediakan
dunia maya akan menjadi bagian dari kesuksesan... []
No comments:
Post a Comment